Thursday, December 23, 2010

My Superwoman

Ewww. Hectic weeks lately. Jadi ga sempet update blog akhirnya. Padahal udah banyak uneg-uneg yang ga tahan buat dikeluarin.

And now, December 23 already. Kemarin adalah Hari Ibu, dan sekarang sudah mendekati hari yang bikin excited di bulan ini. Seneng dan sedih di saat bersamaan. May I tell you the reason?
No, you may not, Tek. You should keep the reason for you self.

And now, lets talk about Mother’s Day.

Memang terdengar tidak adil bagi seorang bapak. Tapi, menurut saya itu hanyalah sebuah adat. Dan memang ‘bapak’ menjadi korban karena tidak ada adat untuk mengungkapkan kasih sayang kita kepadanya.

Balik lagi ke hari Ibu. Just so you know, saya memiliki Ibu nomer satu sedunia. Ibu paling sempurna. Semua ibu memang sempurna, jadi saya sangat menyayangkan jika ada orang yang tidak bersyukur dengan ibu yang dimilikinya. Mungkin karena memang saya tidak mengalami sendiri ‘kisah-kisah’ itu, tetapi saya yakin, rasa sayang seorang ibu terhadap anaknya adalah sama. Hanya saja, cara pengungkapannya berbeda. Tentu saja bahasa tubuh setiap ibu berbeda, kan? Hanya mungkin kita harus mengerti, bagaimana cara timbal baliknya, hingga akhirnya kita benar-benar merasakan kasih sayang itu.

Wigati Agustina. Hangat. Ibu saya memang hangat.

Mungkin kata yang identik dengan beliau adalah sabar. Stok sabar Ibu tidak ada habisnya. Bagaimana pun tingkah laku saya, kakak saya, ataupun bapak, ibu tidak pernah mengeluh. Saya bisa menyimpulkan, ketika kemarahannya sudah memuncak, beliau hanya bisa menangis. Tanpa mengeluarkan amarahnya secara meletup-letup.

Saya juga merasa, kedewasaan dan jarak memengaruhi bagaimana kedekatan saya dengan Ibu. Dulu saya tidak sedekat ini dengan beliau. Tapi, semakin besar, ternyata Ibu mulai mengerti pola pemikiran saya. Apalagi dengan jarak yang memisahkan kami. Cerita-cerita saya untuk Ibu semakin menggunung ketika saya menelfonnya. Pepatah jauh di mata, dekat di hati akhirnya berlaku juga.

Satu hal yang benar-benar saya rindukan tentang beliau, pelukannya. Benar-benar hangat.

Kak Ayu, Me, and Mom at Flapjaks. Love both of them. Hope we could be bestfriend, sisters, and family of course. And I'm quite sure, if Kak Ayu would be thankful to has a mother, like mine.

No comments:

Post a Comment