Monday, December 27, 2010

Gift for 19th

Yaaaay, I’m 19th!

Yeah, selalu mendahului teman-teman seangkatan sepertinya. Haha. But I'm happy with this ‘oldness’.

All I want to say in this birthday is, THANK YOU SO MUCH ALLAH.

Terima kasih untuk kebahagiaan, kesehatan, kesedihan, cobaan-cobaan yang akhirnya membuat saya lebih baik dan lebih baik lagi. Kalau boleh saya merasa bangga, di tahun yang ke-19, saya merasa hebat. I don’t know, setelah satu tahun yang lumayan berat ini, saya merasa lebih bisa dalam menghadapi masalah. Ketika saya menghadapi masalah berat lainnya, saya sadar, “kemarin-kemarin saya sudah menghadapi yang lebih berat, kenapa menghadapi masalah seperti ini saya tidak bisa?”. And it really works. Tentu saya tidak bermaksud meminta masalah yang lebih berat lagi, ya Allah (naudzubillah). :)

GR juga kalau mendengar teman-teman bilang, kenapa kamu dewasa, Tek. Tapi saya pikir, itu tadi karena saya pernah menghadapi masalah-masalah yang berat itu, dan memang selalu ada jalan untuk keluar dan bangkit. You have to believe with your power, guys. You have to believe that you have strength to face that problems. They’ll never could beat you!

And for this birthday, I got a little surprise from my very big family. Although, my real family couldn’t be here with me, but The Big Family healed it. I mean, my cousins, aunt, uncle, and others gave me that surprise.

Very special gift to me.

Makes me realize that family and bestfriends are really precious. Their love have no end. I could feel their love so real.


Thursday, December 23, 2010

Must Watch!


This is very recommended tv programme to watch: Provocative Proactive!

Tayang setiap Kamis jam 22.00 di Metro TV, acara ini memang benar-benar dirancang untuk anak muda yang kritis. Dipandu oleh Pandji Pragiwaksono, yang bisa dibilang kritis dan memiliki nasionalisme yang tinggi terhadap bangsa ini, acara ini bukan acara serius, tapi isinya ‘serius’. Di awal acara, Pandji akan memberitakan berita-berita selama seminggu yang panas dibicarakan. Dengan gaya khas Pandji juga tentunya.

Di segmen kedua, adalah sebuah talkshow dengan nama “Warung Kopi”. Berbagai macam isu dibahas di “Warung Kopi” ini. Tak jarang, politik, sejarah, konspirasi jadi bagian dari obrolan tersebut. Di Warung Kopi ini, Pandji tidak sendiri. Ia ditemani Raditya Dika, yang menjadi mahasiswa bernama Dika dengan segala karakteristik mahasiswa. Ronald, jadi rakyat jelata bernama Onal yang kerjanya serabutan. Pandji sendiri, menjadi perwakilan dari masyarakat kelas menengah, pekerja. J Flow, menjadi tokoh yang mewakili kalangan yang lebih mampu bernama Joshi. Yang tongkrongannya lebih “tinggi” tapi sesungguhnya peduli dengan Indonesia, dengan gayanya sendiri. Dan anak pemilik Warung Kopi tersebut adalah seorang gadis diperankan oleh Andari.

Isu-isu menjadi tema selalu menarik dan sesuai dengan anak muda. Celetukan-celetukan pengisi acara itupun selalu terbilang pintar, namun dapat tetap menghibur dengan menjadikan itu sebagai lelucon yang ‘pintar’. Beberapa isu terakhir yang dibahas sangat menarik, contohnya Pajak Warteg Apa Kata Dunia; Sex, Lies, and Videotape; dan yang terakhir, Youth, Women, and Netizen.
Bintang tamu yang dihadirkan juga seperti menyesuaikan dengan pola pikir pemuda-pemuda yang kritis dan ingin selalu up-to-date.

Tapi memang, di akhir acara terkesan tidak ada kesimpulan. Hanya seperti debat dan bertukar pendapat. Tidak ada 'pemihakan'. Namun itu membuat kita mencerna sendiri bagaimana seharusnya sikap kita terhadap isu-isu yang dibahas tersebut. Jadi, acara ini sangat cocok bagi anak muda yang open minded dan lagi kritis-kritisnya, seperti kita ini.

One word for this show, GOKIL!

My Superwoman

Ewww. Hectic weeks lately. Jadi ga sempet update blog akhirnya. Padahal udah banyak uneg-uneg yang ga tahan buat dikeluarin.

And now, December 23 already. Kemarin adalah Hari Ibu, dan sekarang sudah mendekati hari yang bikin excited di bulan ini. Seneng dan sedih di saat bersamaan. May I tell you the reason?
No, you may not, Tek. You should keep the reason for you self.

And now, lets talk about Mother’s Day.

Memang terdengar tidak adil bagi seorang bapak. Tapi, menurut saya itu hanyalah sebuah adat. Dan memang ‘bapak’ menjadi korban karena tidak ada adat untuk mengungkapkan kasih sayang kita kepadanya.

Balik lagi ke hari Ibu. Just so you know, saya memiliki Ibu nomer satu sedunia. Ibu paling sempurna. Semua ibu memang sempurna, jadi saya sangat menyayangkan jika ada orang yang tidak bersyukur dengan ibu yang dimilikinya. Mungkin karena memang saya tidak mengalami sendiri ‘kisah-kisah’ itu, tetapi saya yakin, rasa sayang seorang ibu terhadap anaknya adalah sama. Hanya saja, cara pengungkapannya berbeda. Tentu saja bahasa tubuh setiap ibu berbeda, kan? Hanya mungkin kita harus mengerti, bagaimana cara timbal baliknya, hingga akhirnya kita benar-benar merasakan kasih sayang itu.

Wigati Agustina. Hangat. Ibu saya memang hangat.

Mungkin kata yang identik dengan beliau adalah sabar. Stok sabar Ibu tidak ada habisnya. Bagaimana pun tingkah laku saya, kakak saya, ataupun bapak, ibu tidak pernah mengeluh. Saya bisa menyimpulkan, ketika kemarahannya sudah memuncak, beliau hanya bisa menangis. Tanpa mengeluarkan amarahnya secara meletup-letup.

Saya juga merasa, kedewasaan dan jarak memengaruhi bagaimana kedekatan saya dengan Ibu. Dulu saya tidak sedekat ini dengan beliau. Tapi, semakin besar, ternyata Ibu mulai mengerti pola pemikiran saya. Apalagi dengan jarak yang memisahkan kami. Cerita-cerita saya untuk Ibu semakin menggunung ketika saya menelfonnya. Pepatah jauh di mata, dekat di hati akhirnya berlaku juga.

Satu hal yang benar-benar saya rindukan tentang beliau, pelukannya. Benar-benar hangat.

Kak Ayu, Me, and Mom at Flapjaks. Love both of them. Hope we could be bestfriend, sisters, and family of course. And I'm quite sure, if Kak Ayu would be thankful to has a mother, like mine.

Wednesday, December 8, 2010

My Month

Efek Rumah Kaca - Desember.
Rasanya seperti representasi dari bulan saya di tahun ini. So I love it so much.


Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Dibalik awan hitam
Smoga ada yang menerangi sisi gelap ini,
Menanti..
Seperti pelangi setia menunggu hujan reda

Aku selalu suka sehabis hujan dibulan desember,
Di bulan desember

Sampai nanti ketika hujan tak lagi
Meneteskan duka meretas luka
Sampai hujan memulihkan luka...

Saturday, December 4, 2010

Scream of The Day

When one door closes,

another door will be open.